LATAR BELAKANG TEORI ATOM MODERN

Teori Atom Dalton-lah yang melatarbelakangi kemunculan teori atom modern yang berisi penemuan partikel dasar penyusun atom.
Teori atom modern menyatakan bahwa atom mempunyai bagian-bagian yang lebih kecil lagi yang disebut partikel dasar penyusun atom, yaitu Elektron, Proton, dan Neutron.
Kemunculan teori atom modern membuat para ahli yakin, ternyata atom bukanlah partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom mempunyai bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Namun, istilah atom tetap digunakan dan penemuan teori ini tidak sampai memperkecil nilai teori atom Dalton.


ELEKTRON

Penemuan Elektron berkaitan dengan percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa yang dilakukan J.J Thomson. Ia melakukan percobaan sinar katode, dengan mengamati dua pelat elektrode dalam tabung vakum.
Ketika dua pelat elektrode tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan tinggi, dari elektrode negatif (katode) menjalar sinar menuju ke elektrode positif (anode), sinar yang keluar dari katode disebut sinar katode dan tabung vakum disebut tabung sinar katode.
Dari eksperimen tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa Elektron adalah komponen dasar dari semua atom.

PROTON

Eugen Goldstein (1886) melakukan percobaan dengan menggunakan tabung sinar katode dan menemukan partikel jenis baru dari atom yang disebut sinar positif atau sinar anode.
Hasil percobaan menunjukkan, sinar katode merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif, yang bergantung pada jenis gas dalam tabung.
Dalam eksperimennya tersebut, Goldstein menemukan tiga sifat Proton, yaitu:
-Proton ditemukan ketika hidrogen digunakan di dalam tabung lucutan.
-Dalam hal hidrogen e/m adalah maksimum dan e = 1,622 x 10-19 C dan m = 1,67 x 10-27 kg.
-Proton menanggung muatan positif satu unit yang 1837 kali lebih berat dari pada elektron.

NEUTRON

Pada tahun 1920, Rutherford mengajukan hipotesis bahwa dalam inti atom harus ada partikel tidak bermuatan yang massanya hampir menyerupai massa Proton.
Hipotesis Rutherford berhasil dibuktikan oleh James Chadwik dengan eksperimen yang dilakukannya, yaitu dengan menembaki atom berilium dengan sinar alfa.
Hasil penembakan tersebut terdeteksi partikel tidak bermuatan yang memiliki massa yang hampir sama dengan Proton. Sebab bersifat netral, partikel tersebut dinamakan Neutron dan tergolong partikel dasar.